Jumat, 23 Desember 2016

Fungsi IF








Fungsi IF merupakan salah satu fungsi paling populer di Excel, dan memungkinkan Anda membuat perbandingan logis antara nilai dan apa yang diharapkan. Dalam bentuk yang paling sederhana, fungsi IF mengatakan:

    IF(Sesuatu adalah Benar, lakukanlah sesuatu, jika tidak lakukanlah hal lain)

Sehingga pernyataan IF bisa memiliki dua hasil. Hasil pertama yaitu jika perbandingan Anda adalah Benar, dan hasil kedua adalah jika perbandingannya Salah.


Contoh IF sederhana
 
 =IF(C2=”Ya”,1,2)

Dalam contoh di atas, sel D2 mengatakan: IF(C2 = Ya, jadi kembalikan 1, jika tidak kembalikan 2)


=IF(C2=1,”Ya”,”Tidak”)

Dalam contoh ini, rumus di sel D2 mengatakan: IF(C2 = 1, kembalikan Ya, jika tidak kembalikan Tidak)

Seperti yang Anda lihat, fungsi IF bisa digunakan untuk mengevaluasi teks dan nilai, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi kesalahan. Anda tidak hanya terbatas pada memeriksa apakah suatu hal sama dengan hal lain lalu mengembalikan satu hasil tunggal, tetapi operator matematis juga dapat digunakan dan melakukan kalkulasi tambahan tergantung pada kriteria Anda juga dapat dilakukan. Beberapa fungsi IF juga dapat ditumpuk bersamaan untuk melakukan beberapa perbandingan.

Catatan: Jika akan menggunakan teks dalam rumus, Anda perlu membungkus teks dalam tanda kutip (sebagai contoh, “Teks”). Kecuali untuk penggunaan TRUE atau FALSE, yang secara otomatis dimengerti oleh Excel.
Cara memulai

Cara terbaik untuk mulai menulis pernyataan IF adalah berpikir tentang apa yang Anda coba selesaikan. Perbandingan apa yang Anda coba buat? Sering kali, menulis pernyataan IF bisa sesederhana berpikir melalui logika di kepala Anda: "apa yang akan terjadi jika kondisi ini terpenuhi dan apa yang seharusnya terjadi jika tidak?" Anda akan selalu ingin memastikan bahwa langkah tersebut mengikuti urutan yang logis, jika tidak, rumus Anda tidak akan melakukan yang seharusnya dilakukan. Hal ini sangat penting terutama ketika Anda membuat pernyataan IF yang kompleks (bertumpuk).

Contoh IF lainnya








 =IF(C2>B2,”Melebihi Budget”,”Dalam Budget”)

Dalam contoh di atas, fungsi IF di D2 mengatakan IF(C2 Lebih Besar Dari B2, kembalikan "Melebihi Budget", jika tidak kembalikan "Dalam Budget")

 

=IF(C2>B2,C2-B2,0)

Dalam ilustrasi di atas, kita akan mengembalikan perhitungan matematis, dan bukan kembali ke perhitungan matematis. Agar rumus dalam E2 mengatakan IF(Aktual Lebih besar daripada Anggaran, maka Kurangi jumlah Anggaran dari jumlah Aktual, jika tidak kembali ke nol).








=IF(E7=”Ya”,F5*0,0825.0)

Dalam contoh ini, rumus dalam F7 mengatakan IF(E7 = "Ya", lalu hitung Jumlah Total di F5 * 8,25%, selain itu tidak ada Pajak Penjualan yang jatuh tempo, maka kembalikan 0)

Praktik Terbaik - Konstanta

Dalam contoh terakhir, Anda melihat "Ya", dan Tarif Pajak Penjualan (0,0825) dimasukkan langsung ke rumus. Secara umum, bukanlah praktik yang baik untuk menginput konstanta harfiah (nilai yang mungkin perlu berubah seiring waktu) secara langsung ke rumus, karena bisa sulit ditemukan dan diubah nantinya. Akan lebih baik untuk memasukkan konstanta ke dalam sel mereka sendiri, sehingga mereka akan berada di ruang terbuka dan mudah ditemukan serta diubah. Dalam hal ini, tidak masalah, karena hanya ada satu fungsi IF dan Tarif Pajak Penjualan akan jarang berubah. Meskipun begitu, akan mudah untuk mengubahnya dalam rumus.
Operator perhitungan

If you want to learn more about the different calculation operators you can use in formulas, (< less than, > greater than, = equals, <> not equal to, etc.), see this article: Calculation operators and precedence.
Menggunakan IF untuk memeriksa apakah sel tersebut kosong

Terkadang, Anda perlu memeriksa apakah suatu sel kosong, biasanya karena Anda tidak ingin rumus menampilkan suatu hasil tanpa input.


Dalam kasus ini kami menggunakan IF dengan fungsi ISBLANK :

    =IF(ISBLANK(D2),"Kosong","Tidak Kosong")

Yang mengatakan IF(D2 kosong, kembalikan "Kosong", selain itu kembalikan "Tidak Kosong"). Anda juga bisa dengan mudah menggunakan rumus Anda sendiri untuk kondisi "Tidak Kosong". Dalam contoh berikutnya kami menggunakan "" dan bukan ISBLANK. "" pada dasarnya berarti "kosong".







 =IF(D3="","Kosong","Tidak Kosong")

Rumus ini mengatakan IF(D3 ada kosong, kembalikan "Kosong", selain itu "Tidak Kosong"). Berikut adalah contoh metode yang sangat umum untuk menggunakan "" guna mencegah rumus melakukan penghitungan saat sel dependen kosong:

    =If(D3="","",RumusAnda())

    IF(D3 kosong, jangan kembalikan apa pun, selain itu, hitung rumus Anda).

Contoh IF Bertumpuk

Ketika fungsi sederhana IF hanya memiliki dua hasil (Benar atau Salah), fungsi IF bertumpuk dapat memiliki 3 sampai 64 hasil.











=IF(D2=1,”YA”,IF(D2=2,”Tidak”,”Mungkin”))

Dalam ilustrasi di atas, rumus di E2 mengatakan: IF (D2 sama dengan 1 lalu kembali "ya", atau JIKA (D2 sama dengan 2 lalu kembali "tidak", jika tidak mengembalikan "Mungkin")). Perhatikan bahwa ada dua tanda tutup kurung di akhir rumus. Orang-orang diperlukan untuk menyelesaikan kedua fungsi IF, dan jika Anda mencoba untuk memasukkan rumus tanpa keduanya tanda kurung tutup, Excel akan mencoba memperbaikinya untuk Anda.
Perlu diperhatikan

Meskipun Excel memperbolehkan Anda untuk menumpuk hingga 64 fungsi IF yang berbeda, hal tersebut tidak disarankan untuk dilakukan. Mengapa?

    Beberapa pernyataan IF mengharuskan banyak pemikiran untuk menyusunnya dengan benar dan memastikan bahwa logika tersebut bisa menghitung setiap kondisi dengan benar hingga selesai. Jika tidak menumpuk pernyataan IF Anda dengan 100% benar, rumus mungkin akan berfungsi 75%, namun 25% mengembalikan hasil yang tidak diharapkan. Sayangnya, kemungkinan Anda mendapatkan 25% adalah kecil.

    Beberapa pernyataan IF bisa menjadi sangat sulit untuk dipertahankan, khususnya saat Anda kembali beberapa waktu kemudian dan mencoba untuk mencari tahu apa yang pernah Anda, atau lebih buruk lagi, orang lain, coba lakukan.

    Beberapa pernyataan IF memerlukan beberapa (kurung buka dan kurung tutup), yang sulit untuk mengelola bergantung pada seberapa kompleks menjadi rumus Anda.

Cara membuat Sertifikat Memakai MS Word 2007

Cara membuat Sertifikat/Piagam dengan MS Word 2007 adalah sebagai berikut:

    Jalankan Program Microsoft Word 2007
    Pastikan komputer yang kita gunakan terhubung ke internet, karena kita akan mendownload template bingkai atau border sertifikat atau border piagam pada Microsoft Office Online !
   

Klik menu File (klik gambar 4 kotak warna warni yang ada diujung kiri atas)



Pilih New Document







Maka terbuka windows New Document
Pilih More Categories










Note:
Jika di MS Word 2007 mu tidak muncul link “More Categories, seperti gambar dibawah ini:




Maka ketikan saja di kolom search nya tulisan: Certificate





Lalu tekan tombol enter di keyboard
Maka akan muncul tampilan seperti ini, pastikan komputermu terhubung ke internet ya….. karena MS Word 2007 kamu akan Searching file Certificate di Microsoft Office Online:







Tunggu sebentar sampai muncul tampilan seperti ini:




Nah ini artinya di Microsoft kita sudah siap untuk membuat Sertifikat, misalnya kita pilih tampilan yang nomor emapat, seperti gambar dibawah ini:





Lalu klik Download, tunggu sebentar proses downloadnya
Maka segera akan terbuka tampilan seperti ini di MS Word 2007 kita




Nah kita sekarang bisa mengisinya dengan tulisan yang kita mau
Selesai !
Note:
Untuk MS Word 2007 yang tidak keluar link More Categories di sisi kirinya, maka tidak semua tampilan template Certificate online yang muncul bisa di download, misalnya High School Diploma Certificate (Fancy Design) seperti gambar dibawah ini sama sekali tidak bisa di download




Jika di klik download maka commentnya akan seperti ini:




Atau jika kamu memaksa untuk bisa mempunyai bentuk seperti tersebut, bisa di download saja disini: Certificate of recognition for administrative professional asli (http://anitanet.staff.ipb.ac.id/files/2012/11/Certificate-of-recognition-for-administrative-professional-asli.docx)
Lalu nanti open dengan Ms. Word 2007 mu maka akan muncul tampilan seperti yang kamu inginkan yaitu seperti High School Diploma Certificate (Fancy Design)




/Conect to Microsoft Office Online/pilih tulisan Certificates

 

pilih kelompok template “Business Award Certificates”



Disini kita bebas memilih bentuk sertifikat yang kita inginkan. Dalam hal ini saya contohkan kalau saya memilih sertifikat dengan model Business Award Certificates.Berikut adalah contoh bentuk border sertifikat yang disediakan oleh MS Word 2007:




pilih “Certificate of recognition for administrative professional”






Klik tombol Dwnload,



maka akan muncul window Download Template, tunggu sebentar proses download nya sampai muncul bentuk sertifikat yang kita ingini, yaitu seperti gambar berikut:









Ini memang cara cepat dan mudah membuat sertifikat, piagam MS Word 2010. Template sertifikat ini terdiri dari gambar bingkai, background dan beberapa text box untuk isi sertifikat atau piagam.


Jika mau download file aslinya bisa di download disini Certificate of recognition for administrative professional asli (http://anitanet.staff.ipb.ac.id/files/2012/11/Certificate-of-recognition-for-administrative-professional-asli.docx)
Note: Jika link diatas di klik maka langsung save ke hardisk mu lalu open pakai MS Word 2007

Siapkan logo yang mau dimasukkan, misalnya logo sepeti dibawah ini



Ubahlah tulisan yang ada di dalam format sertifikat sesuai dengan kebutuhan. Sesuaikan ukuran text box dengan teks yang kita ketikkan.



Jika mau download file tersebut dalam format MS Word nya bisa langsung klik disini Sertifikat_MS_Word_2007 atau disini Certificate of recognition for administrative professional setelah diedit (http://anitanet.staff.ipb.ac.id/files/2012/11/Certificate-of-recognition-for-administrative-professional-setelah-diedit.docx)
Note: Jika link diatas di klik maka langsung save ke hardisk mu lalu open pakai MS Word 2007


Untuk pengisian nama2 penerima sertifikat tersebut gunakan fasilitas Mail Merge
MENGGUNAKAN MAIL MERGE UNTUK MEMPERCEPAT PENGISIAN SERTIFIKAT ATAU PIAGAM

Caranya buat file lain yaitu fike yang berisi data, buat dalam bentuk tabel, simpan dengan nama “data_nama_peserta”. Buat seperti gambar dibawah ini:
Data telah selesai dibuat. Selanjutnya adalah menggabungkan data dengan document, dalam hal ini adalah format sertifikat atau piaga penghargaan.


Lalu kita kembali ke file sertifikat


Tandai tulisan “Ir Anita Handayani”

Lalu pilih menu Mailings/Select Recipients/Use Existing List/Cari nama file “data_nama_peserta” yang kita buat tadi, lalu tandai/Klik Open



Sekarang klik lagi menu Insert Merge Field/Pilih tulisan Nama_Peserta maka akan muncul gambar seperti dibawah ini






Untuk membuka nama nya, klik menu Preview Result
Maka akan muncul nama record pertama





Untuk memunculkan nama berikutnya tinggal menekan tanda panah ke kanan (disamping tulisan yang dilingkari merah)

Nama Ir Anita Handayani ada di record 11



Sekarang kita akan mencetak atau mengeprint otomatis dengan Merge to Printer
Cetak otomatis dengan Merge to Printer


Caranya pilih menu Mailings/Finis & Merge/Print Document
Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini
Pada kotak dialog Merge to Printer isi kotak From: dan To: dengan angka data record yang akan dicetak misalkan From: 1 To: 6 maka data yang dicetak adalah data 1 sampai dengan 6. Klik OK, lanjutkan pencetakan dengan klik OK setelah memilih jenis printer yang digunakan.






Selesai, selamat mencoba !














































http://anitanet.staff.ipb.ac.id/cara-cepat-dan-mudah-membuat-sertifikat-memakai-ms-word-2007/



Cara Membuat Flyer

Cara membuat Flyers menggunakan microsoft publisher 2010

Berikut langkah – langkah membuat Flyers, cara ini kurang lebih seperti membuat Brosur

Pertama buka microsoft publisher lalu klik pada “flyers”



1 .Setelah itu anda pilih tema sesuai dengan format yang anda inginkan. di sini saya memakai tema “Axis”













2 .Langkah selanjutnya anda bisa mengubah warna background flyers anda pada “page design” kemudian “background”





3. Saatnya masukkan tulisan / informasi yang ingin anda masukkan pada flyers di text box yang telah disediakan, yang saya beri tanda merah pada gambar di isi dengan text, warna Hitam masukkan foto, dan warna biru itu text boxt yang saya bikin sendiri, cara membuat text box klik “insert” pilih “shapes” lalu “text box”. dan bulatan warna kuning masukkan logo prusahaan / lembaga anda dengan cara klik “insert” lalu pilih “picture”.



4.Jika ingin menambah variasi – variasi lebih, anda bisa memasukan bolders & Accents seperti gambar dibawah









5. Selesai








Sabtu, 10 Desember 2016

Sistem Reservasi Abacus

Global Distribution System (Abacus) di Bisnis Penerbangan
Sistem Teknologi Informasi yang handal sangat diperlukan di dalam bisnis penerbangan.
Manajemen sistem penanganan penumpang sangat memerlukan bantuan teknologi informasi yang akurat untuk meminimalkan delivery pelayanan yang tidak memuaskan. Sistem Teknologi IT yang utama dalam bisnis penerbangan adalah System Reservasi atau sering diistilahkan dengan CRS (Computer Reservasi System) yang fungsi nya adalah menampilkan informasi produk dan fasilitas suatu airlane seperti jadwal penerbangan, dan pesawat yang digunakan.
System Reservasi merupakan sistem teknologi IT tingkat tinggi. karena membutuhkan resource yang banyak baik hardware dan software nya. dimana perlu pe programan yang kompleks dan sistem data base yang sangat besar.

Hanya saja, mengingat system masing masing maskapai adalah banyak yang berbeda sehingga berdampak pada sulit jalur distribusi memberi pelayanan ke konsumen seperti booking maupun penjualan tikte yang dijual oleh travel agent, Apabila di paksakan maka sebuah Travel Agent harus mempunyai lebih dari satu system sesuai dengan jumlah tiket maskapai yang dijual nya. Hal tsb berdampak pada biaya investasi yang membengkak untuk pembelian system masing-masing maskapai. oleh karena itu timbul ide untuk menggabungkan semua system maskapai kedalam satu system yang selanjutnya disebut mega CRS. Satu system yang selanjutnya mempunyai dampak yang menguntungkan untuk Travel Agent karena biaya investasi sistem oleh Travel Agent menjadi lebih murah. baik dari sisi hardware maupun biaya koneksi (networking). 

Mega CRS atau dikenal GDS (Global Distribution System) ini sebenarnya hanya perpanjang system resevasi (CRS) dari masing masing maskapai yang disatukan kedalam satu system yaitu pada layar komputer sehingga travel agent akan dapat melihat semua info produk penerbangan yang ada awalaupin maskapainya berbeda beda. Hanya saja, maskapai perlu menjadi mebre ke dalam system Mega CRS terserbut agar produknya dapat terlihat pada sistem Mega CRS. Member GDS biasa disebut dengan level partisipasi. 
GDS berfungsi sebagai alat saluran distribusi penjualan yang memberikan kemudahan kepada calon penumpang untuk memperoleh produk Airlane/penerbangan yang berpartisipasi dengan nya. dan fungsi lainnya adalah untuk memperluas jaringan distribusi masing-masing maskapai.

Beberapa contoh GDS (Global Distribution System/Mega CRS)
Kode :                   Nama :
1. 1A                     Amadeuz
2. 1B                     Abacus Distribution System
3. 1G                     Galileo International
4. 1S                      Sabre
5. 1P                      Wordspan
6. 1V                      Apollo

Tingkat pastisipasi maskapai antara lain sering disebut sebagai berikut :
Full Avaibility
Answer Back
Direct Access
Direct Connect Sell
Direct Connect Avaibility
Sebagai konsekuensi transaksi bisnis, maka maskapai yang bergabung dalam system GDS dikenakan biaya (fee) yang besarnya tergantung dari tingkat partisipasi dan jumlah transaksi yang terjadi. beberapa GDS memperlakukan booking fee ber variatif sesuai dengan tingkat partisipasi.

Seperti halnya Sistem SABRE, Abacus juga menggunakan entri yang hampir sama. Berikut tampilan welcome screen dari abacus

Abacus Distribution System Adalah Global Distribution System (GDS) Yang Menyediakan sistem reservasi bagi travel agent dan airlines

Tampilan Abacus




Sebelum mulai masuk dalam reservasi, ada satu hal yang harus diketahui oleh setiap reservation staff, yaitu keybord mapping. Dalam menggunakan Abacus diperlukan karakter tertentu yang tidak ada secara langsung di keyboard komputer. Berikut karakter yang digunakan dan tombol pada keyboard yang merepresentasikannya.

Karakter ¥ (andy), tombol yang harus ditekan adalah tombol ' (tanda petik), letaknya disebelah tombol ; (titik koma)
Karakter * (display), tombol yang harus ditekan adalah tombol = (sama dengan), letaknya disebelah angka 0 (nol)
Karakter § (dollar), tombol yang harus ditekan adalah tombol \ (back slash)
Karakter ¤ (chain) , tombol yang harus ditekan adalah tombol [ (buka kurung), letaknya disebelah tombol P.


Langkah-langkah reservasi dasar dalam Abacus adalah sebagai berikut:

1. Cek Seat availability dengan perintah 1(tglbln)(rute)(chain)(Airline) kemudian enter, misal 118JULJOGKUL¤MH. Tampilannya adalah sebagai berikut:


2. Dapat kita lihat hasil pencarian kita, untuk menentukan kelas apa yang bisa kita ambil maka kita perlu membuka fare quote dengan perintah FQ(rute)(tglbln)-(airline) kemudian enter. Contohnya FQJOGKUL18JUL-MH. Sistem akan merespond sebagai berikut:



 Dapat kita lihat bermacam-macam booking kelas yang tersedia untuk rute tersebut. Misalnya penumpang ingin penerbangan OW saja, maka kita cek bahwa kelas terrendah adalah kelas S, maka kita ambil kelas tersebut.


3.Untuk mengambil seat menggunakan perintah o(jmlhpax)(booking class)(segmen) kemudian enter. Misal 01s13. Respond sistem adalah:

 4.Selanjutnya tinggal memasukkan data-data penumpang seperti nama (menggunakan -(nama)), nomor telepon (menggunakan 9(notelp)), informasi agent(menggunakan N*¤§ NM1/(nama staff agent)-A , memasukkan time limit (menggunakan 7TAW/), setelah itu recieve from (menggunakan 6(inisial)) dan mengakhiri transaksi dengan ER. Berikut tampilannya:



5.Hasil dari reservasi tadi adalah sebagai berikut:
















http://reservasi.blogspot.co.id/

Senin, 14 November 2016

ICT Literacy

Pengertian Dan Kegunaan ICT literacy
·         Pengertian ICT literacy
“technology literacy” yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan teknologi serta sebagai alat untuk memahami teknologi sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuan. Selanjutnya ketika teknologi komputer berkembang, dikenal pula istilah “computer literacy” dari definisi yang sederhana yaitu kemampuan menggunakan komputer untuk memenuhi kepuasan kebutuhan pengguna (Rhodes, 1986) 1.  Lebih jauh lagi Indrajit (2005) menjelaskan bahwa ketika berkembang secara pesat, istilah “internet literacy” –pun lahir dengan sendirinya, yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan internet sebagai media komunikasi dan temu kembali informasi secara teori dan praktis 2. Bahwa ICT literacy adalah kemampuan seseorang atau pengatahuan yang mampu dalam kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi
·        kegunaan atau fungsi dari ICT literacy didalam Pendidikan
Dalam praktek pembelajaran di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, TIK masih dijadikan sebagai obyek atau mata pelajaran. Sebagian besar, TIK masih dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran di sekolah-sekolah. Bahkan di tingkat perguruan tinggi atau akademi, banyak dibuka program studi yang berkaitan dengan TIK, seperti teknik informatika, manajemen informatika, teknik komputer, dan lain-lain 3. ICT literacy berguna dalam proses pembelajaran serta dalam pekerjaan yang menggunakan atau menuntut pengetahuan seseorang tentang ICT literacy.
Internet Membangun Pola Hubungan Sosial Baru
Planet bumi pun semakin  hidup, seakan tidak mengenal waktu tidur. Selama 24 jam sehari, perdagangan, perkantoran, komunikasi, entertainment, dan kegiatan lainya dapat dilakukan melalui internet. Beragam berita, informasi,dan pengetahuan silih berganti setiap saat. Internet benar-benar media yang mengasyikkan untuk dinikmati.
Dengan internet sebuah keluarga dapat berkomunikasi antar anggota keluarga yang lain jauh di luar kota ataupun di luar pulau, bahkan luar negeri, untuk belajar atau bekerja setiap saat dengan biaya local. Internet menjadi solusi untuk menghemat biaya komunikasi.
Pemberian perhatian antarakeluarga dan komunikasi antar kelompok masyarakat dapat dilakukan dengan mudah. Oleh karena itu, dorongan untuk menggunakan internet semakin hari semakin besar dan semakin banyak yang terlibat, sehingga melahirkan komunitas maya.
Komunitas-komunitas maya terbentuk berdasarkan kompetensi, bidang minati, dan focus masing-masing. Oleh karena itu, dari komunitas-komunitas demikian dapat lahir pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan yang baru tentang bidangnya. Fokum diskusi komunitas yang melibatkan para pemerhati, peminat, dan ahli dalam bidang tertentu dari berbagai Negara tentu akan menghabiskan dana miliaran rupiah bila harus berkumpul dalam sebuah ruang konferensi. Namun , internet telah menyederhanakannya melalui ruang konferensi maya 1.

Mengapa Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Penting?
Pertanyaan tersebut sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy yang mumpuni dan kemampuan menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas (knowledge-based society). pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan ICT literacy, membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran itu sendiri.          UNESCO (2002) menyatakan bahwa pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran memiliki tiga tujuan utama: 1) untuk membangun ”knowledge-based society habits”  seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari, mengoleh/mengelola informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada oranglain; 2) untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan 3) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Mengapa demikian? Karena secara teoretis TIK memainkan peran yang sangat luar biasa untuk mendukung terjadinya proses belajar yang:
*       Active;  memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.
*       Constructive; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
*       Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
*       Intentional; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
*      Conversational; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.
*      Contextualized; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning
*      Reflective; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al(2001)).
Dengan kata lain, TIK memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000). TIK memungkinkan pembelajaran disampaikan secara interaktif dan simulatif sehingga memungkinkan siswa belajar secara aktif. TIK juga memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung meningkatkan ”ICT literacy” (Fryer, 2001). 
Dari rencana pembelajaran di atas terlihat jelas bahwa melalui mata pelajaran Fisika, Biologi atau Bahasa Inggris misalnya, secara tidak langsung ICT literacy siswa berkembang. Disamping itu, dengan metode pembelajaran yang lebih bersifat konstruktif (contructivisme) secara tidak langsung keterampilan berpikir tingkat tinggi (seperti berpikir kritis, problem solving, dll.) dan keterampilan berkomunikasi dengan TIK pada diri siswa juga meningkat.Dengan kata lain, pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran dapat membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) pada diri siswa. Jika pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran dilakukan sejak saat ini, maka siswa-siswi tahun 2005 misalnya, akan siap menjadi bagian dari masyarakat global pada masa diberlakukannya AFTA tahun 2020 mendatang. Penulis merasa bahwa pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran merupakan masalah yang ”urgent” untuk mempersiapkan sumber daya manusia berbasis pengetahuan (knowledge-based human resources) yang sangat diperlukan di abad ke-21 ini.  Tidaklah heran kalau seorang futurolog, Eric Ashby (1972) seperti dikutip oleh Miarso (2004)  menyatakan bahwa perkembangan TIK yang semakin mutakhir saat ini telah membawa revolusi pendidikan yang keempat. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika diguanakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio, televisi komputer dan internet untuk pemerataan dan perluasan pendidikan 1.

Tingkat Kematangan E-Literacy/ICT literacy
Kemampuan e-literacy pada setiap individu akan memiliki pola yang berbeda sesuai dengan kebutuhan hidup dan kedewasaan masyarakat, seperti yang dapat kita lihat pada gambar di bawah ini (Menteri Komunikasi dan Informatika RI, 2006: 42). Hal ini sesuai dengan kerangka konsep Personal Capabality Maturity Model (P-CMM) yang dikutip oleh Indrajit (2005), maka kurang lebih level e-literacyseseorang dapat digambarkan seperti demikian:




(Sumber: Menteri Komunikasi dan Informatika RI, 2006: 42)
a. Level 0 – jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari;
b. Level 1 – jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali di mana informasi merupakan sebuah komponen penting untuk pencapaian keinginan dan pemecahan masalah, dan telah melibatkan teknologi informasi maupun komunikasi untuk mencarinya;
c. Level 2 – jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu aktivitasnya sehari-hari dan telah memiliki pola keberulangan dalam penggunaannya;
d. Level 3 – jika seseorang individu telah memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi maupun teknologi yang diperlukannya, dan secara konsisten mempergunakan standar tersebut sebagai acuan penyelenggaraan aktivitasnya sehari-hari;
e. Level 4 – jika seseorang individu telah sanggup meningkatkan secara signifikan (dapat dinyatakan secara kuantitatif) kinerja aktivitas kehidupannya sehari-hari melalui pemanfaatan informasi dan teknologi; dan
f. Level 5 – jika seseorang individu telah menganggap informasi dan teknologi sebagian bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, dan secara langsung telah mewarnai prilaku dan budaya hidupnya (bagian dari information society atau manusia berbudaya informasi) 2.

2.http://wardahtunjamilah.blogspot.com/2010/01/e-leteracy.html